Tempat dan Obyek Wisata di Flores
Belakangan ini pulau Flores dan terutama kepulauan Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi sorotan sebagian wisatawan lokal dan mancanegara. Flores yang juga dijuluki "Nusa Bunga" adalah salah satu kawasan yang mampu sekaligus memenuhi kebutuhan para petualang yang mencari keindahan atau keunikan: ziarah rohani, budaya, alam, bahari, ekowisata, dan sosial kemasyarakatan.
Main Piano sambil menikmati keindahan Flores |
Semana Santa
Semana Santa adalah perayaan Pekan Suci yang berpuncak pada prosesi Jumat Agung. Ini merupakan tradisi unik peninggalan Portugis, yang masih tetap hidup di Larantuka. Setiap tahun, menjelang dan pada saat perayaan Paskah umat Katolik, kota indah di bibir pantai ujung timur Pulau Flores ini dibanjiri ribuan peziarah dari berbagai kota di pelosok Tanah Air, bahkan dari luar negeri.
Larantuka terletak di kaki gunung "Ile Mandiri" |
Sejumlah biro perjalanan di Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Kupang, bahkan sudah
rutin memasukkan Semana Santa di Larantuka ke dalam Paket Wisata Rohani tahunan
mereka. Semana Santa, dengan berbagai ritual keagamaanya yang unik adalah salah satu
pesona wisata yang ada di Larantuka. Letak kota Larantuka di
kaki gunung Ile Mandiri . Kota ini terlindungi oleh dua buah
pulau kecil di depannya, yakni Adonara dan Solor, yang hanya berjarak beberapa
kilometer. Dan di sebelah barat, bukit-bukit dan gunung Lewotobi ganda yang
tampak samar-samar.
Penangkapan Ikan Paus
Dari
Larantuka kita mengarahkan pandangan ke timur, melewati selat antara
pulau Adonara dan Solor dan lalu membelok ke selatan ke laut lepas, Laut
Sawu dan singgah di desa Lamalera. Di Lamalera di pesisir Selatan pulau
Lembata ini wisatawan dapat menyaksikan tradisi
penangkapan ikan paus. Atraksi memburu "raksasa laut" itu hanya
bersenjatakan tombak tradisional yang dinamakan tempuling.
Akrobat para nelayan Lamalera |
Inilah warisan budaya yang tak lekang dimakan usia. Meski sudah menjadi kabupaten sendiri, Lembata bisa dimasukkan sebagai satu kawasan/paket wisata dengan Pulau Flores.
Danau Kelimutu
Masuk ke kawasan tengah Pulau Flores, para wisatawan bisa menikmati keunikan
alam Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. Danau ini masuk
dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu. Danau ini berada di ketinggian 1.631
meter dari permukaan laut.
Danau Kelimutu |
Danau
Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Sebelum bencana tsunami 1992,
tiga kubangan itu mempunyai warna yang berbeda satu sama lain, yaitu
merah, putih dan biru. Tetapi sejak bencana itu masing-masing dengan
warna yang
selalu berubah tiap tahunnya.
Kampung Bena
Kampung Megalitik - Bena |
Masih di bagian tengah Pulau Flores, tepatnya di Kabupaten Ngada, para
wisatawan bisa menyaksikan sebuah bangunan megalitik yang ada di perkampungan
tradisional, Bena.
Desa ini terletak di bawah kaki Gunung Inerie sekitar 13 km arah selatan Kota
Bajawa. Perkampungan adat ini terkenal karena keberadaan sejumlah bangunan
megalitik yang dimiliki dan tata kehidupan masyarakatnya yang masih
mempertahankan keaslian perkampungan tersebut.
Taman Laut - Riung |
Masih di Kabupaten Ngada, Flores Tengah, wisatawan juga bisa menyaksikan
keindakan Taman Wisata Alam Tujuh Belas Pulau Riung merupakan gugusan
pulau-pulau besar dan kecil, dengan jumlah 17 Pulau. Kawasan ini berada sekitar
70 kilometer sebelah utara Kota Bajawa, ibukota Ngada.
Beberapa obyek wisata yang berada di dalam dan di luar kawasan TWA Tujuh Belas
Pulau merupakan potensi alam yang cukup menarik untuk berbagai kegiatan wisata,
baik wisata darat maupun perairan. Beberapa kegiatan wisata lama yang bisa
dilakukan di kawasan ini meliputi lintas alam pantai dan panorama alam bawah
laut, serta wisata bahari.
Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo |
Terletak di kawasan barat Pulau Flores – tepatnya Pulau Komodo dan
masuk wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Ini objek wisata yang sudah
mendunia dan merupakan aset nasional yang tak tergantikan. Oleh Unesco kawasan
ini telah ditetapkan ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia dan Cagar
Biosfir.
Komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2 –
3 meter dan berat mencapai 165 kg. Dia merupakan salah satu hewan purba yang
mampu bertahan hidup sampai saat ini. Hewan ini hanya terdapat di Pulau Komodo
dan beberapa pulau lainnya di Kabupaten Manggarai Barat.
"Manusia Flores" dan Masyarakat
Tarian adat |
Selain warisan keunikan alam, Pulau Flores juga didiami masyarakat yang sangat
multikultural. Dari Larantuka di Flores Timur hingga Labuan Bajo di Flores
bagian barat, kita tak dapat menemukan masyarakat yang sama, homogen. Apa yang
dapat kita temukan adalah masyarakat dengan beranekaragam budaya,
tradisi, dan bahasa yang berbeda-beda. Masing-masing dengan tampilan aktraksi
budaya yang berbeda satu dengan yang lain.
Keunikan kehidupan masyarakat kawasan pulau ini semakin memesona ketika lima
tahun lalu, di kawasan Manggarai, ditemukan “Manusia Flores”. Para peneliti
mengidentifikasi penemuan mencengangkan tersebut sebagai leluhur
“hobbit”, spesies mirip manusia yang diperkirakan telah menguasai Flores
satu juta tahun lalu.
Para peneliti dari Australia mengatakan hominins ini mungkin telah
berevolusi menjadi hobbit kecil seperti manusia, atau "Manusia
Flores" yang berdiri sekitar satu meter dan memiliki tengkorak ukuran
jeruk. Selain kerangka “Manusia Flores” ini, ditemukan pula
artefak-artefak – 45 peralatan batu yang menunjukkan “Manusia Flores”
ini mungkin telah ada bahkan lebih awal. (AD)