INFORMASI FLORES
TENTANG FLORES LEMBATA
SEKILAS TENTANG FLORES
Kabupaten Flores Timur
Flotim (Flores Timur) merupakan wilayah kepulauan dengan luas 3079,23 km2, berbatasan dengan kabupaten Alor di timur, kabupaten Sikka di barat utara dengan laut Flores dan selatan, laut Sawu. Orang yang berasal dari Flores Timur sering disebut orang Lamaholot, karena bahasa yang digunakan bahasa suku Lamaholot. Ada juga yang menggunakan bahasa nagi ( melayu versi nagi/larantuka ).
Konsep rumah adat orang Flotim selalu dianggap sebagai pusat kegiatan ritual suku. Rumah adat dijadikan tempat untuk menghormati Lera Wulan Tana Ekan (wujud tertinggi yang menciptakan dan yang empunya bumi). Pelapisan sosial masyarakat tergantung pada awal mula kedatangan penduduk pertama, karena itu dikenal adanya tuan tanah yang memutuskan segala sesuatu, membagi tanah kepada suku Mehen yang tiba kemudian, disusul suku Ketawo yang memperoleh hak tinggal dan mengolah tanah dari suku Mehen. Suku Mehen mempertahankan eksistensinya yang dinilainya sebagai tuan tanah, jadilah mereka pendekar-pendekar perang, yang dibantu suku Ketawo. Mata pencaharian orang Flotim/Lamaholot yang utama terlihat dalam ungkapan sebagai berikut:
Ola tugu,here happen, lLua watana,
Gere Kiwan, Pau kewa heka ana,
Geleka lewo gewayan, toran murin laran.
Artinya: Bekerja di ladang, Mengiris tuak, berkerang (mencari siput di laut), berkarya di gunung, melayani/memberi hidup keluarga (istri dan anak-anak) mengabdi kepada pertiwi/tanah air, menerima tamu asing.
Jangan heran kalau orang Flores Timur dan Flores pada umumnya ramah dan senang kalo ada tamu yang berkunjung ke rumah mereka palagi orang itu berasal dari daerah lain.
Sejarah Flores Timur
SEJARAH PEMBENTUKAN KABUPATEN FLORES TIMUR
Kabupaten
Flores Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor : 69 tahun 1958
tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tk II dalam wilayah Daerah-Daerah
Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Undang-Undang tersebut ditetapkan tanggal 20 Desember 1958 sehingga setiap tanggal
20 Desember diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Flores Timur.
Pada awal pembentukan Kabupaten Flores Timur terdiri dari 8 Kecamatan yaitu :
- Kecamatan Lomblen Timur Ibukota : Hadakewa
- Kecamatan Lomblen Barat Ibukota : Boto
- Kecamatan Solor Ibukota : Pamakayo
- Kecamatan Adonara Timur Ibukota : Waiwerang
- Kecamatan Adonara Barat Ibukota : Waiwadan
- Kecamatan Larantuka Ibukota : Larantuka
- Kecamatan Wulanggitang Ibukota : Boru
- Kecamatan Tanjung Bunga Ibukota : Waiklibang
Kecamatan Lomblen Timur dimekarkan menjadi 4 kecamatan yaitu :
- Kecamatan Omesuri Ibukota : Balauring
- Kecamatan Buyasuri Ibukota : Wairiang
- Kecamatan Ile Ape Ibukota : Waipukan
- Kecamatan Lebatukan Ibukota : Hadakewa
- Kecamatan Atadei Ibukota : Waiteba
- Kecamatan Nagawutung Ibukota : Boto
- Kecamatan Solor Timur Ibukota : Menanga
- Kecamatan Solor Barat Ibukota : Ritaebang
- Kecamatan Wulanggitang Ibukota : Boru
- Kecamatan Larantuka Ibukota : Larantuka
- Kecamatan Tanjung Bunga Ibukota : Waiklibang
- Kecamatan Adonara Timur Ibukota : Waiwerang
- Kecamatan Adonara Barat Ibukota : Waiwadan
- Kecamatan Solor Timur Ibukota : Menanga
- Kecamatan Solor Barat Ibukota : Ritaebang
- Kecamatan Nagawutung Ibukota : Boto
- Kecamatan Atadei Ibukota : Waiteba
- Kecamatan Lebatukan Ibukota : Hadakewa
- Kecamatan Ile Ape Ibukota : Waipukan
- Kecamatan Omesuri Ibukota : Balauring
- Kecamatan Buyasuri Ibukota : Wairiang
Pada
tahun 1999, ditetapkan UU no 52 tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Lembata dan diresmikan oleh Gubernur NTT pada tahun 1999, maka
Kabupaten Flores Timur terdiri hanya terdiri dari pulau Solor, Adonara
dan Flores Timur Daratan dan Kecamatan terdiri dari
- Kecamatan Wulanggitang Ibukota : Boru
- Kecamatan Larantuka Ibukota : Larantuka
- Kecamatan Tanjung Bunga Ibukota : Waiklibang
- Kecamatan Adonara Timur Ibukota : Waiwerang
- Kecamatan Adonara Barat Ibukota : Waiwadan
- Kecamatan Solor Timur Ibukota : Menanga
- Kecamatan Solor Barat Ibukota : Ritaebang
Pada
tahun 2001, dengan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur No.7 tahun
2001 tentang Peningkatan Status kecamatan pembantu menjadi kecamatan
definitif maka jumlah kecamatan di Kabupaten Flores Timur menjadi 13
Kecamatan terdiri dari :
- Kecamatan Wulanggitang Ibukota : Boru
- Kecamatan Larantuka Ibukota : Larantuka
- Kecamatan Tanjung Bunga Ibukota : Waiklibang
- Kecamatan Adonara Timur Ibukota : Waiwerang
- Kecamatan Adonara Barat Ibukota : Waiwadan
- Kecamatan Solor Timur Ibukota : Menanga
- Kecamatan Solor Barat Ibukota : Ritaebang
- Kecamatan Titehena Ibukota : Lato
- Kecamatan Ile Mandiri Ibukota : Lewohala
- Kecamatan Wotan ulumado Ibukota : Baniona
- Kecamatan Ile Boleng Ibukota : Senadan
- Kecamatan Witihama Ibukota : Witihama
- Kecamatan Kelobagolit Ibukota : Pepakelu
Dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur No.2 tahun 2006 tentang
Pembentukan Kecamatan Baru maka jumlah kecamatan di Kabupaten Flores
Timur menjadi 18 Kecamatan terdiri dari :
- Kecamatan Wulanggitang Ibukota : Boru
- Kecamatan Ile Bura Ibukota : Lewotobi
- Kecamatan Titehena Ibukota : Lato
- Kecamatan Demon Pagong Ibukota : Lewokluok
- Kecamatan Larantuka Ibukota : Larantuka
- Kecamatan Ile Mandiri Ibukota : Lewohala
- Kecamatan Lewolema Ibukota : Kawaliwu
- Kecamatan Tanjung Bunga Ibukota : Waiklibang
- Kecamatan Solor Barat Ibukota : Ritaebang
- Kecamatan Solor Timur Ibukota : Menanga
- Kecamatan Wotan Ulumado Ibukota : Baniona
- Kecamatan Adonara Barat Ibukota : Waiwadan
- Kecamatan Adonara Tengah Ibukota : Lewobele
- Kecamatan Adonara Timur Ibukota : Waiwerang
- Kecamatan Ile Boleng Ibukota : Senadan
- Kecamatan Witihama Ibukota : Witihama
- Kecamatan Kelubagolit Ibukota : Pepakelu
- Kecamatan Adonara Ibukota : Sagu
SOLOR ISLAND
TEMPAT WISATA DI SOLOR
SOLOR..... a New Land
Pulau
Solor adalah satu dari tiga pulau besar berpenghuni yang ber ada di
wilayah Kabupaten Flores Timur. Pada bagian timur pulau ini menyimpan
aneka potensi daerah tujuan wisata yang belum tersentuh oleh dunia usaha
pariwisata. Obyek wisata yang dapat dikunjungi antara lain : situs
peninggalan Portugis dari abad XV benteng Hendrikus di desa Lohayong,
ladang pembuatan garam di desa Lohayong dan desa Menanga, Pantai Kembar
di Watohari dan Lamawai dengan kekhasan buih ombak laut selatan serta
ditumbuki oleh tanaman pandan, habitat rusa liar di bukit Lebao Alen.
Hal ini di perkayai lagi dengan atraksi budaya lokal di desa sekitarnya,
Mudah di jangkau dari kota Larantuka dengan menggunakan transportasi
laut dengan jarak tempuh 1,5 jam perjalana.
Pulau Lembata ( Kelebihan tersendiri )
Lembata menyimpan sejumlah potensi wisata yang menarik,unik, dan menjanjikan. Beberapa diataranya:
merupakan
sebuah pulau kecil yang indah dan berpasir putih yang terletak di
bagian utara Kota Lewoleba yang memiliki keunikan khas yaitu pulau
tersebut hanya muncul pada saat terjadi pasang surut, dan pengunjung
dapat memperoleh siput / kerang dengan cara mengorek atau menggali pasir
sedalam 5 cm sampai 10 cm. Keseluruhan Pulau tersebut mengandung
berbagai jenis siput / kerang. Maka pulau ini sering disebut pulau
siput.
Dua
kilometer ke arah selatan dari pusat kota Lewoleba sebagai Ibukota
Kabupaten Lembata tepatnya di kaki bukit Lusikawak pengunjung dapat
mengikuti Wisata Pilgrim dengan berziarah ke Gua Maria dan Salib
Yubileum yang pernah diarak keliling Lembata pada tahun Yubileum selama
kurang lebih 3 bulan dan berakhir dengan ditahtakannya disamping Gua
Maria ini pada tanggal 12 Juli 2000. Pengunjung dapat menginap di
hotel-hotel di Kota Lewoleba.
Pantai Rekreasi Pasir Putih Waijarang
Pantai
rekreasi ini terletak di Desa Waijarang kurang lebih 10 km dari
Lewoleba yang dapat ditempuh baik dengan kendaraan roda dua maupun roda
empat. Keindahan panorama pantai di dukung dengan pemandangan bukit yang
indah dan selat Boleng yang sempit. Di tempat tersebut cocok bagi
pengunjung untuk menikmati wisata pantai seperti : Ski air, berenang,
berjemur, camping, volly pantai, hiking serta pengunjung juga dapat
dihibur dengan menikmati atraksi-atraksi budaya.
Sumber Air Panas Sabu Tobo
Sumber
Air Panas Alami Sabu Tobo terletak di Desa Ile Boli Kecamatan
Nagawutung kurang lebih 1 atau 2 jam dapat ditempuh dengan kendaraan
roda dua dan roda empat dari Lewoleba. Tepatnya diantara Dusun Belane,
Bata, Liwolagan. Disana terdapat hutan tropis yang didalamnya mengalir
sungai Sabu Tobo yang jernih dan sejuk. Kurang lebih 200 meter ke
sebelah kiri jalan, pengunjung dapat menemukan sumber mata air panas
yang keluar dari tebing dan di sebelah barat melalui akar-akar pohon
sebanyak 4 mata air panas.
Sumber Gas Alam Karun Watuwawer
Terletak
di Desa Atakore Kecamatan Atadei. Mayoritas tanah disekitarnya vulkanis
sehingga muncul adanya gas bumi berupa uap-uap panas yang berkekuatan
cukup besar. Keunikan dari sumber gas ini adalah digunakan oleh
masyarakat lokal sebagai dapur alam. Mereka membuat lubang-lubang kecil
kemudian memasukkan berbagai jenis makanan seperti ubi-ubian,
kacang-kacangan, jagung muda, sukun dan lain-lain kemudian setelah
matang makanan tersebut dapat langsung dikonsumsi dengan aroma yang khas
dan mengundang selera.
Pantai Rekreasi Tanah Treket
Pantai
rekreasi ini terletak 12 km dari kota Lewoleba dan dapat ditempuh
dengan kendaraan roda dua dan roda empat selama 20 menit. Sebagian
pantai disebelah timur berpasir putih yang cocok untuk mandi, berenang
dan berjemur sementara disebelah barat cocok untuk olahraga dayung dan
sebagainya. Di pantai ini juga pengunjung dapat menyelam dan
snorkeling/diving untuk melihat keindahan taman laut dan terumbu karang.
Air lautnya yang tenang seperti danau cocok untuk vespa air. Pengunjung
dapat menginap di hotel-hotel di kota Lewoleba.
Budaya Tradisional Penangkapan Ikan Paus di Desa Lamalera Lamalera
terletak
di Kecamatan Wulandoni yang terdiri dari 2 sub desa yaitu : Desa
Lamalera A dan Lamalera B. Di desa Lamalera ini pengunjung dapat
menikmati obyek wisata budaya dan bahari yakni perburuan ikan paus
secara tradisional yang hanya mempergunakan peralatan tradisional
seperti peledang (perahu kayu tanpa mesin tetapi dengan menggunakan
layar) dan tempuling (tombak yang ujungnya berkait yang terbuat dari
baja) yang digunakan untuk menikam ikan paus.
Rumah Adat dan Ritus Pesta
Kacang
Jontona Jontona terletak di Kecamatan Ile Ape. Dari Jontana tepatnya di
Dusun Lewohala yang terletak di ketinggian Gunung Ile Ape terdapat
kampung tua dengan kompleks rumah adat dimana masing-masing mempunyai
kelengkapan untuk upacara adat seperti keramik, gading, dll. Disini
setiap tahunnya pada bulan September selalu diadakan upacara adat Sora
Utan dan Pesta Makan Kacang yang unik yang terpusat pada rumah-rumah
adat. Selama upacara pesta kacang, pengunjung dapat menikmati
atraksi-atraksi budaya serta dapat menikmati tarian-tarian tradisional
beserta perlengkapan-perlengkapan yang digunakan dalam tarian-tarian
tersebut. Disamping itu pengunjung juga dapat menyaksikan hasil tenun
ikat tradisional Ile Ape serta melakukan hiking dari Desa Jontana menuju
Kampung Lewolaha untuk menikmati panorama laut dari Gunung Vulkanis Ile
Ape.
Pantai Pasir Putih Mingar
Pantai
ini terletak di Desa Pasir Putih - Mingar pada pesisir Selatan
Kecamatan Nagawutung yang merupakan obyek wisata yang sangat menarik
bagi pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata pantai seperti
berselancar dan surfing karena mempunyai gelombang pantai yang cukup
tinggi mencapai 2 - 3 meter pada musim Barat dan 1,5 - 2,5 meter pada
musim kemarau.
Pantai Lewolein
Pantai
rekreasi ini sangat indah dan memiliki keistimewaan yaitu komposisi
letak dan panorama yang bisa membuat pengunjung berdecak kagum. Di
bagian timur pantai terdapat tanjung kecil yang ditumbuhi pohon bakau
yang besar dan rindang dengan bebatuan yang berserakan, cocok untuk
tempat duduk untuk menyaksikan sunset dari Puncak Gunung Ile Ape. Di
bagian barat terbentang pasir putih keabu-abuan dengan ombak yang tenang
sangat cocok untuk mandi dan berjemur di atas pasir.
Air Terjun Atawuwur
Dalam
perjalanan wisata (tour) ke Lamalera wisatawan dapat mengadakan stop
over (persinggahan sementara) untuk menikmati keindahan air terjun alami
dengan ketinggian mencapai 30 meter, dengan panorama alam sekitar yang
sejuk, fantastik dan menyenangkan.
Pantai Pasir Putih Bean
Pantai
Pasir Putih Bean merupakan pantai pasir putih yang unik dalam bentuk
kristal-krsital halus yang membentang dari barat ke timur sejauh ± 4 - 5
km dengan ombak laut yang bergulung terus menerus dan pecah secara
teratur. Sangat cocok untuk berselancar maupun surfing. Pantainya yang
cukup landai dan aman/tenang bagi pengunjung yang ingin berekreasi
pantai.
Mulai dari asal nama Pulau Flores, PulauLembata , Budaya, Wisata, Berita. Pulau Flores adalah
Sebuah pulau yang
dihuni oleh sekelompok etnis dengan tradisi dan bahasa mereka sendiri
(12 dialek yang berbeda dari 5 bahasa lokal Flores) sebagian besar
menganut agama Katholik.
Budaya Flores yang beraneka ragam juga dapat menjadi daya
tarik tersendiri bagi para wisatawan. Aneka tarian, lagu daerah, alat
musik dan berbagai produk budaya lainnya merupakan kekayaan Flores
yang menuntut warganya untuk selalu melestarikannya. Upacara-upacara
adat yang unik juga dapat memberikan ciri khas bagi daerah Flores.
|
Prosesi utama SEMANA SANTA dimulai dari KATEDRAL, keliling kota
Larantuka, lalu kembali lagi di KATEDRAL. Prosesi inilah yang selalu
ditunggu-tunggu oleh ribuan umat dan peziarah dari berbagai daerah.
Panjang rute mencapai lima kilometer.
|
Climbers who are eager to hike to the peak of Mount Egon (1703m) have a
unique adventure in store for them. This is one of the most active
volcanoes in Flores which last erupted in 2008. Meret Signer
|
A lady from Dokar
Village, Bola Sub district. It is one of several art galleries in Sikka
district. It was formed in 1997, formerly known as Studio "Pesa Lin Tuna
Penin". The fascinating process of Ikat weaving, as well as the
traditional dances are must see attractions for visitors. FloresExploreTheExtraordinary
|
Herbal Jantung Tanpa Efek Samping
BalasHapus